Kisah Yahudi Yang Mengau Membunuh Nabi Isa A.S. “Dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami
telah membunuh A1-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, “padahal mereka
tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka
bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar
dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah
Isa,” (QS. An-Nisa : 157).
Bangsa Yahudi, karena keingkarannya kepada Nabi Isa as, mereka berupaya untuk membunuhnya. Bangsa Yahudi beranggapan bahwa mereka telah berhasil membunuh dan menyalib Nabi Isa sampai wafat. Namun sebenarnya mereka tidak berhasil membunuh maupun menyalib Nabi Isa. Karena ketika mereka mengepung rumah yang menjadi tempat persembunyian Nabi Isa, dengan tiba-tiba mereka berselisih, yaitu apakah orang yang ada di depan mereka itu Isa atau bukan. Padasaat Nabi Isa terkepung masuklah seseorang yang mirip dengan beliau.
Dan sebenarnya orang ini adalah murid Nabi Isa yang telah berkhianat.
Di dalam Injil Mathius : 26 : 31 dan Markus : 14 : 28, Nabi Isa berkata
kepada murid-muridnya: “Kamu sekalian pada malam ini sedang dalam
kebingungan”, maksudnya pada malam orang-orang Yahudi mencari Nabi Isa
untuk dibunuh. Memang pada malam itu murid Isa yang bernama Yudas
Askariyet, orang yang berkhianat itu, mirip benar dengan Nabi Isa.
Sehingga orang Yahudi yang mengejarnya menyangka dia sebagai Nabi Isa.
Bangsa Yahudi sebenarnya tidak pernah yakin telah membunuh Nabi Isa bin
Maryam. Sebab mereka tidak pernah mengenalnya sendiri. Injil-Injil
dengan terus terang menjelaskan bahwa seseorang yang diserahkan oleh
orang-orang Yahudi kepada tentara musuh Isa as. adalah Yudas Askariyet.
Orang inilah yang menuntun tentara musuh menuju persembunyian Nabi Isa.
Menurut Injil Barnabas, tentara musuh ini menangkap Yudas sendiri,
karena mengira dialah Isa, sebab wajahnya mirip beliau.
Bangsa Yahudi, yang karena salah penglihatan, menganggap telah
membunuh dan menyalib Nabi Isa, adalah suatu kejadian yang lumrah. Sebab
banyak kejadian yang serupa, yaitu salah penglihatan yang terjadi dalam
banyak peristiwa. Sebagai contoh adalah peristiwa berikut ini.
Ada beberapa penulis bidang kedokteran Kehakiman dari Inggris menyebutkan satu peristiwa peradilan yang terjadi pada tahun 1539 M di Perancis.
Ada beberapa penulis bidang kedokteran Kehakiman dari Inggris menyebutkan satu peristiwa peradilan yang terjadi pada tahun 1539 M di Perancis.
Peradilan ini menghadirkan 150 orang saksi yang mengenal seseorang
yang bernama Martin Guir. 40 dari 150 yang hadir menyatakan bahwa orang
tersebut benar-benar Martin. 50 orang lainnya menyatakan bukan,
sedangkan selebihnya ragu-ragu apakah orang itu Martin atau bukan.
Setelah dilakukan penelitian yang cermat terbukti bahwa orang tersebut
bukan Martin. Karena itu 40 orang yang menyatakan sebagai Martin
tertipu. Padahal pada saat itu sesungguhnya Martin tinggal bersama
istrinya di tengah kerabat dan teman-temannya serta para kenalannya. Dan
dia hidup 3 tahun kemudian dari peristiwa pembunuhan yang terjadi hari
itu. Mereka semua menyatakan bahwa Martin benar-benar hidup. Tatkala
Mahkamah menetapkan bahwa apa yang telah dilakukan sebenarnya adalah
bohong berdasarkan bukti-bukti yang meyakinkan lalu pengadilan
mengadakan sidang ulang pada pengadilan lain. Dalam pengadilan ini
dihadirkan 30 orang saksi.
13 di antaranya bersumpah bahwa orang yang
dihadapkan adalah Martin. 7 orang lainnya menyatakan bukan, dan yang
lainnya ragu-ragu.
Dengan membandingkan peristiwa Nabi Isa as. dengan kasus Martin Guir,
kita dapatkan memperoleh kesimpulan bahwa pengakuan bangsa Yahudi
berhasil membunuh Nabi Isa dan menyalibnya adalah dusta belaka.