Tindik Vagina Makin Ngetren, Apa Saja Resikonya? Menghias tubuh dengan tindikan saat ini tidak hanya berpusat di area telinga dan hidung saja. Tren tindik-menindik yang cukup nyeleneh juga semakin marak, termasuk yang kini tengah naik daun, yaitu tindik vagina.
‘Vertical clitoral hood piercing’ atau tindik vagina, tepatnya di bagian puncak klitoris, mengundang kontroversi di kalangan para wanita.
Sebagian menyebutnya sebagai inovasi yang dapat meningkatkan gairah seks, sebagian lagi mengkuatirkan resiko kesehatan yang timbul.
Anting yang digunakan dalam metode tindik ini dipasangkan di puncak klitoris dengan arah vertikal. Jika dipasang dengan benar oleh orang yang telah ahli di bidang tindik-menindik, pemasangan anting ini dapat menambah sensasi saat berhubungan seks. Gesekan-gesekan nikmat yang dihasilkan membuat area klitoris semakin terangsang.
Namun Anda perlu berpikir dua kali sebelum menggunakan tindik di vagina. Klitoris merupakan area yang sangat sensitif dengan begitu banyak saraf di dalamnya, sehingga pendarahan akan terjadi selama beberapa hari setelah tindik dipasang.
Selama masa penyembuhan, dikutip dari Genius Beauty, disarankan untuk memakai celana dalam katun yang ketat agar tindikan tidak terlepas dan tetap berada di posisi semula.
Masa penyembuhannya sendiri berlangsung selama 4-6 minggu. Tapi bukan berarti Anda sudah tidak perlu lagi merawat area yang ditindik setelah lewat dari minggu ke-6. Jika tidak sering dibersihkan, resiko terkena infeksi organ intim pun siap mengintai. Tindik Vagina Makin Ngetren, Apa Saja Resikonya?
Sumber : http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/cantik-a-sehat/60510-tindik-vagina-makin-ngetren,-apa-saja-resikonya.html